Tesis

Hubungan Manipulasi Pijat Terhadap Progresivitas Osteosarkoma: Kajian Terhadap Variabel Klinis, Laboratorium Dan Metastasis = Correlation Between Massage Manipulation Therapy and Osteosarcoma Progressivity: A Study of Clinical Variables, Laboratory and Metastasis.

Pendahuluan: Osteosarkoma merupakan tumor tulang ganas primer yang paling sering terjadi pada anak dan dewasa muda. Di Indonesia, tantangan progresivitas osteosarkoma diperberat dengan ketergantungan pasien terhadap pijat tradisional, tingkat sosioekonomi dan status edukasi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan karakteristik, hasil laboratorium, jenis operasi, derajat nekrosis histopatologis, dan metastasis pada pasien osteosarkoma yang mendapat manipulasi pijat dengan tidak mendapat manipulasi pijat. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain kohort prospektif dan retrospektif. Sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosis osteosarkoma di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan maupun tanpa manipulasi pijat sebelum penegakan diagnosis. Metode total sampling digunakan untuk meneliti faktorfaktor yang dipengaruhi oleh manipulasi pijat sebelum penegakan diagnosis osteosarkoma. Pengumpulan data pasien prospektif dilakukan dengan wawancara terhadap subjek penelitian. Pasien menjalani tatalaksana serta diikuti selama 1 tahun untuk evaluasi kejadian metastasis. Pengambilan data sekunder dilakukan dari rekam medik pasien. Data yang diambil meliputi: jenis kelamin, usia, durasi gejala, ukuran tumor, lokasi tumor, hasil laboratorium, jenis pembedahan, derajat nekrosis histopatologis, metastasis saat diagnosis awal, dan metastasis setelah tatalaksana. Hasil: Dari 84 subjek yang diteliti, 69% subjek memiliki riwayat manipulasi pijat sementara 31% subjek tidak mendapat manipulasi pijat. Sebanyak 60.3% subjek dengan manipulasi pijat adalah laki-laki, sedangkan 53.8% subjek tanpa manipulasi pijat adalah perempuan. Usia subjek dengan manipulasi pijat berkisar antara 5 – 47, sedangkan pada kelompok tanpa manipulasi pijat antara 5 – 65 tahun. Median durasi gejala adalah 5 dan 4.5 bulan pada subjek dengan manipulasi pijat dibandingkan dengan tanpa manipulasi pijat. Median ukuran tumor pada subjek dengan manipulasi pijat lebih besar 1,27 cm dibandingkan tanpa manipulasi pijat. Lokasi tumor pada daerah dekat sendi lutut sebesar 77.6% dan 80.8% pada subjek manipulasi pijat dan tanpa manipulasi pijat. Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam jenis kelamin, usia, durasi gejala, ukuran tumor, dan lokasi antara kedua grup. Terdapat peningkatan LDH dan ALP pada 77.6% pasien dengan manipulasi pijat, yang secara statistik signifikan dibandingkan subjek tanpa manipulasi pijat (57.7%) (p=0.026). Amputasi lebih sering dilakukan pada subjek dengan manipulasi pijat (53.4%). Operasi limb salvage dilakukan kepada 65.4% subjek tanpa manipulasi pijat. Lebih banyak subjek dengan manipulasi pijat (93.1%) dengan derajat nekrosis histopatologis yang lebih rendah dibandingkan pada subjek tanpa manipulasi pijat (76.9%). Didapatkan bahwa pasien dengan manipulasi pijat memiliki proporsi terbesar terhadap kejadian metastasis paru setelah 1 tahun (71,4%). Median waktu metastasis dari awal diagnosis pada kelompok dengan manipulasi pijat (4 bulan) secara statistik signifikan dibandingkan kelompok tanpa manipulasi pijat (12 bulan) (p < 0.0001). Tidak ada perbedaan bermakna dalam jenis operasi, derajat nekrosis histopatologis, dan metastasis saat diagnosis awal dan setelah satu tahun tatalaksana antara kedua grup. Kesimpulan: Gejala nyeri dan pembengkakan yang tidak spesifik membuat pasien osteosarkoma mencari pengobatan tradisional pada tahap awal. Dari penelitian ini ditemukan bahwa manipulasi pijat secara signifikan meningkatkan LDH dan ALP, membuat amputasi lebih mungkin dilakukan, serta tingginya risiko metastasis yang menurunkan angka kesintasan. Onset terjadinya metastasis tiga kali lebih cepat pada pasien dengan manipulasi pijat sebelumnya. Oleh karena itu, kami tidak merekomendasikan terapi manipulasi pijat pada pasien osteosarkoma.
Kata kunci: osteosarkoma, manipulasi pijat, luaran klinis, hasil laboratorium, metastasis



Introduction: Osteosarcoma is the most common type of primary malignant bone tumor in children and adolescents. In Indonesia, the challenge of osteosarcoma progression is further worsened by patients’ dependence on traditional massage therapy, low socioeconomy and educational status. This study aims to analyse the differences in the characteristics, laboratory findings, surgery techniques, degree of histopathological necrosis, and metastasis between osteosarcoma patients with and without prior locally given massage therapy. Method: This research is an analytical observational study with prospective and retrospective cohort design. The sample was patients diagnosed with osteosarcoma at RSUPN Cipto Mangunkusumo with/ without prior massage therapy. Total sampling method was utilized in post neo adjuvant chemotherapy osteosarcoma patients that meet the inclusion and exclusion criteria. Patients were then treated and followed for 1 year to evaluate the occurrence of metastases. Prospective data was collected through interview. Secondary data was collected from the patient's medical record. The data taken included gender, age, onset, tumor size, tumor location, laboratory results, surgery techniques, degree of histopathological necrosis, metastases at initial diagnosis, metastasis following treatment, and onset of metastasis. Results: Of 84 subjects analysed, 69% had a history of massage whilst 31% did not. A total of 60.3% of subjects with prior massage therapy were male. The age of subjects with massage ranged from 5 – 47, and between 5 – 65 years in the group without. The median onset was 5 and 4.5 months in subjects with and without therapy. The median tumor size was 1.27 cm greater in subjects with massage therapy than in those without. Tumor located in area near the knee joint was 77.6% and 80.8% in subjects with and without massage. There were no significant differences in clinical characteristics between the groups. There was an increase in LDH and ALP in 77.6% of patients with massage therapy, which was statistically significant compared to subjects without (57.7%) (p=0.026). Amputations were more frequently performed in subjects with massage therapy (53.4%). Limb salvage surgery was performed largely on the other group. There were more subjects with massage therapy (93.1%) with a lower degree of histopathological necrosis than subjects without (76.9%). It was found that patients with prior massage therapy had the largest proportion of pulmonary metastases after 1 year of follow up (71.4%). The median time to metastases from baseline in the massage group (4 months) was statistically significant compared to the non-manipulation group (12 months) (p < 0.0001). There were no significant differences in the surgery techniques, degree of histopathological necrosis, and metastases at initial diagnosis and one year following treatment between the groups. Conclusion: The non-specific symptoms of pain and swelling made osteosarcoma patients seek traditional medicine in the earliest stage. From this research it was found that massage therapy significantly increases LDH and ALP levels, made amputations more likely to be performed and a higher risk of metastasis that lowered the survival rate. The onset to metastases was three times faster in patients with prior massage therapy. Therefore, we strongly recommended against massage manipulation therapy in osteosarcoma patients.
Keywords: osteosarcoma, massage manipulation therapy, clinical outcome, laboratory results, metastases

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

I Wayan Arya Mahendra Karda - Nama Orang
Achmad Fauzi Kamal - Nama Orang

No. Panggil
T22411fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi.,
Deskripsi Fisik
xxiv, 97 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22411fkT22411fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Manipulasi Pijat Terhadap Progresivitas Osteosarkoma: Kajian Terhadap Variabel Klinis, Laboratorium Dan Metastasis = Correlation Between Massage Manipulation Therapy and Osteosarcoma Progressivity: A Study of Clinical Variables, Laboratory and Metastasis.

Related Collection